Optimalisasi untuk memahami pemikiran Zahran bin Sabran dalam 17 judul yang bersebaran tentu wajib membutuhkan ketersediaan ruang dan waktu. Ketenangan dalam perenungan merupakan syarat utama yang mendapatkan kategori kajian filosofi. Kajian filosofi yang dimaksud adalah epistemologi (hakikat pengetahuan), ontologi (hakikat kealaman), aksiologi (hakikat nilai). Meskipun sesungguhnya semua tulisan di kitab ini mengandung ketiga unsur filosofi Az-Zahraniyah.
Gagasan untuk menentu pilihan ikhtiari adalah kerja rasa dan pena untuk menggali yang terpendam dari Zahran, untuk membuka hijab sehingga menjadi futuh apa yang selama ini telah ditutup Zahran, untuk merasakan apa yang dirasakan Zahran yang selama ini disembunyikan Zahran. Meski Zahran adalah Waliyullah Al-Mastur, tidak akan menjadi mastur lagi setelah penerbitan risalah ini. Melainkan Zahran yang masyhur dengan 17 judul yang membentang. Corak aksiologi ditemukan dalam tulisan Permulia Mutu Akhlak, Lima Jalan Bahagia, Munajat 1,2,3. Adapun corak epistemologi dalam judul Hikmah Ilmu, Tingkatan Ma’rifat, Syahadat. Sedang yang terakhir adalah ontologi filsafat dalam judul Jasmani dan Rohani, Hikmah Waktu Salat, Nisfu Sya’ban, Bangsal (Balai), H. M. Yusuf. Keunikan tersendiri tentang Risalah Az-Zahraniyah termaktub pada empat tulisan yang memuat semua kriteria filosofi yaitu salat, zakat, puasa dan haji mengusung ketiga ranah epistemologi, aksiologi, ontologi.