Manuskrip Al-Qur’an Kalimantan Barat ini diselesaikan pada tahun 1960 M. Manuskrip Al-Qur’an ini ditulis oleh UAH dengan susah payah, dapat dikatakan semua yang terkait mulai dari proses penulisan, penyelesaian dan pembiayaan nyaris dibebankan oleh UAH sendiri. Terlebih dengan ukurannya yang besar 75 X 55 cm, namun tidak menyulitkan bagi UAH dalam proses hingga penyelesaiaanya, dengan goresan tinta dan gerak jari yang sangat mahir menjadikan manuskrip ini dapat dikalim sebagai manuskrip terbesar dengan khat} s\ulusiy terbaik yang pernah ada di zamannya. Hingga kini kondisi manuskrip Al-Qur’an ini relatif masih sangat baik dan terjaga meski dalam keterbatasan. Tersimpan di dalam sebuah kotak kayu dengan permukaan kaca, disimpan di Mihrab Masjid dan dipenuhi dengan butiran merica yang diyakini sebagai pengawet atau pencegah dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh rayap dan sebagainya.
Manuskrip karya UAH ini menggunakan Rasm ‘Imla>’iy, terlihat dari banyak rasm yang dipilih dalam penulisan manuskrip, selalu saja bersesuaian dengan Rasm ‘Imla>’iy sebagaimana kebanyakan manskrip Al-Qur’an kuno lainnya yang pernah ada di Indonesia. Namun dapat pula dikatakan adanya inkonsistensi dalam mengikuti kaidah ‘Imla>iy sebab di beberapa bagian rasm dalam manuskrip karya UAH ini, terkadang mengikuti kaidah Rasm ‘Uṡmāni. Sebagaimana penulisan kata su’ilu> dalam QS. al-Ah}za>b [33]: 14.