Jamak literasi yang sudah hadir mengunjungi peminat tasawuf. Kitab ini lebih unik dengan judul Jalan Kebebasan Spiritual. Ternyata, merilis dua materi. Nama dan sifat Tuhan. Tujuh sifat ketuhanan (ma’ani dan ma’nawiyah). Nama-Nya ditulis, namun tidak semua. Arrahman sampai Albasir. Kecuali itu, penulis berkehendak menjelaskan bahwa nama dan sifat Tuhan adalah jalan kebebasan spiritual.
Inherensi Tuhan yang esa, tidak membutuhkan transformasi sifat dan nama. Sebab yang esa sudah tuntas pada diri. Terbaca adalah nama dan sifat jalan. Betapa banyak orang yang beragama hanya di jalan dan terhenti. Mereka menduga Tuhan, melainkan sebatas nama. Mereka mampu menyingkap sifat, namun bukan Tuhan. Meski keduanya urgen, tetapi harus dipahami hanya sekadar jalan menuju kebebasan spiritual, kemerdekaan abadi.